MEDIAFORMOSAPRO.COM ,Blitar Anggota MPR RI Nurhadi,S.Pd, membuka Pagelaran Wayang kulit dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR dihadapan masyarakat desa Krisik Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar Jawa Timur Acara ini berlangsung pada Rabumalam tanggal 8 Mei 2024
Prosesi pembukaan pegelaran Wayang Kulit di mulai dengan ditandai penyerahan tokoh Semar, oleh Nurhadi didampingi Pemerintah Desa Krisik kepada Dalang Ki Dimas Suprobo,S.SN dengan Dagelan Jo Klutuk dan Jo Klitik
Ikut hadir pada acara tersebut, selain Anggota MPR RI Nurhadi, Tenaga Ahli DPR RI , unsur Pemerintahan Desa, Pemerintahan Kecamatan Gandusari, Pemerintah Kabupaten Blitar dan Tokoh masyarakat Pecinta Budaya yang lainnya.
Pementasan Wayang Kulit kerjasama MPR bersama Masyarakat Desa Krisik dengan lakon Tumuruning Wahyu Ponco Darmo,Lakon tersebut, dipilih karena sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
"kegiatan ini bagian dari Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa, UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika semboyan negara
Bahwa Wayang Kulit sangat efektif dipakai sebagai salah satu metode sosialisasi karena kesenian, ini memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat, khususnya dipulau Jawa. Dengan begitu diharapkan, materi sosialisasi yang diselipkan di tengah pementasan wayang dapat dicerna dan diterima masyarakat luas. Apalagi, saat ini wayang sudah diterima sebagai kesenian tradisional bangsa Indonesia yang harus dipertahankan di tengah peradaban dunia" ujar nurhadi di wawancaranya dengan team media formosapro
Nurhadi menekankan kembali Bahwa Pancasila bukan semata dihafal. Hafal sila-sila Pancasila, itu baik. Tapi lebih baik lagi jika dilaksanakan dan diamalkan.
Dalam sambutannya Nurhadi mengatakan, Sosialisasi empat Pilar dilakukan sejak 2005. Namun, penggunaan wayang kulit sebagai salah satu metode sosialisasi baru diselenggarakan mulai tahun 2012 dengan Tujuan di adakan pagelaran wayang kulit ini agar materi sosialisasi lebih gampang diterima dan dicerna oleh masyarakat umum. Kemudian bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, kata Nurhadi menambahkan (mfp blitar)